Sanggar Seni Sedulang Setudung Harumkan Nama Banyuasin di Malaysia

Read Time:2 Minute, 44 Second

BANYUASIN, Sumselku.com -Banyuasin kembali mencatatkan prestasi internasional melalui Sanggar Kebudayaan Seni Sedulang Setudung, yang sukses mewakili Kabupaten Banyuasin dan Provinsi Sumatera Selatan pada ajang Perak International Foklore Festival 2024 di Malaysia.

Acara bergengsi ini diadakan di SMJK Ave Maria Convent, IPOH, Perak, Rabu 23 Oktober 2024.

Delegasi Indonesia, termasuk sanggar dari Banyuasin, turut meriahkan acara tersebut dengan beragam penampilan budaya tradisional.

Turut hadir dalam acara tersebut Penjabat Ketua TP PKK Kabupaten Banyuasin, Adhitya Triana Aprliani, S.STP., M.Si, Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Marisa Utami Erwin, dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Banyuasin, Aminudin, S.Pd., S.IP., M.Si.

Keikutsertaan mereka mendukung penuh perwakilan Banyuasin di ajang internasional ini.

Sanggar Sedulang Setudung yang berada di bawah naungan Raden Gunawan memukau penonton dengan menampilkan tarian tradisional seperti Tari Munai Serapah dan Tari Betangas, yang kaya dengan nilai budaya dan sejarah.

Adhitya Triana Aprliani menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada Sanggar Kebudayaan Sedulang Setudung untuk tampil di ajang internasional ini.

“Kami sangat bangga bisa membawa budaya Banyuasin ke panggung internasional. Ini adalah kesempatan emas untuk memperkenalkan keindahan budaya Melayu Banyuasin yang unik, serta mempererat hubungan persaudaraan dengan komunitas Melayu di Perak,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa kesenian dan budaya merupakan jembatan yang menghubungkan masyarakat lintas negara dan menjadi sarana penting dalam memperkuat persatuan bangsa-bangsa.

Acara ini tidak hanya menjadi wadah pertukaran budaya, tetapi juga memperkokoh ikatan sejarah dan kebudayaan antara Banyuasin dan Perak, yang memiliki akar Melayu yang sama.

“Festival ini merupakan momentum penting bagi kami untuk membangun relasi yang lebih kuat dengan saudara kita di Perak, serta memperkenalkan kekayaan budaya Banyuasin kepada dunia internasional,” lanjut Adhitya.

Di sisi lain, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Banyuasin, Aminudin, mengapresiasi kerja keras dan kekompakan tim Sanggar Sedulang Setudung yang berhasil tampil gemilang di Malaysia.

Dengan semangat dan latihan yang konsisten, sanggar ini berhasil meraih berbagai penghargaan prestisius, termasuk Champion Johan, The Best Costume with Gold Medal, The Best Choreography with Gold Medal, dan Sijil Penyertaan.

“Ini adalah pencapaian yang luar biasa, tidak hanya bagi sanggar, tetapi juga bagi seluruh masyarakat Banyuasin dan Indonesia,” kata Aminudin.

Ia berharap, keberhasilan di Perak International Foklore Festival 2024 ini dapat membuka jalan lebih luas untuk mempromosikan budaya dan seni Banyuasin di tingkat dunia.

“Kami akan terus berupaya mengenalkan potensi budaya Banyuasin melalui berbagai ajang internasional. Semoga prestasi ini menjadi motivasi bagi para pelaku seni di Banyuasin untuk terus berkarya dan mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional,” tambahnya.

Pengetua SMJK Ave Maria Convent, Pn. Tan Pei Nee, selaku tuan rumah acara, menyampaikan bahwa festival ini tidak hanya sebagai ajang kompetisi seni, tetapi juga sebagai sarana pertukaran budaya yang dapat mempererat hubungan antarnegara.

“Partisipasi dari berbagai negara, termasuk Indonesia, dalam festival ini memperlihatkan betapa pentingnya seni dan budaya dalam menghubungkan generasi muda di tingkat internasional,” ungkapnya.

Perak International Foklore Festival 2024 diikuti oleh 15 sanggar tari dan sekolah dari berbagai negara.

Sanggar Sedulang Setudung yang mewakili Kabupaten Banyuasin berhasil tampil memukau dan memborong sejumlah penghargaan, menjadi kebanggaan bagi masyarakat Banyuasin dan Indonesia secara keseluruhan.

Dengan prestasi ini, Sanggar Kebudayaan Sedulang Setudung berhasil membuktikan bahwa seni dan budaya lokal mampu bersaing di kancah internasional, sekaligus menjadi duta yang memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia di panggung dunia.

Semoga keberhasilan ini menjadi inspirasi bagi sanggar-sanggar lainnya untuk terus mengembangkan dan melestarikan budaya tradisional. (*)

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *